Wasiat K.H.A. Dahlan untuk dirinya sendiri

Wasiat K.H.A. Dahlan untuk dirinya sendiri :

 

يَادَحْلاَن، اِنَّ الْهَوْلَ اَعْظَمُ وَالأُمُوْرُ الْمُفْظِعَاتُ اَمَامَكَ وَلاَ بُدَّ لَكَ مِنْ مُشَاهَدَةٍ ذلِكَ اِمَّا بِالنَجَاةِ وَ اِمَّا بِالعَطَبِ

يَا دَهْلاَنْ، قَدِّرْ نَفْسَكَ مَعَ الله وَحْدَكَ وَبَيْنَ يَدَيْكَ الْمَوْتُ وَالْعَرْضُ وَالْحِسَابُ وَ الْجَنَّةُ وَ النَّارُ وَاَتَأَمَّلْ فِيْمَا يُدْنِيْكَ مِمَّا بَيْنَ يَدَيْكَ وَدَعْ عَنْكَ مَا سِوَاهُ

“Hai Dahlan ! sungguh bahaya yang menyusahkan itu terlalu besar, demikian pula perkara-perkara yang mengejutkan di depanmu, dan pasti engkau akan menemui kenyataan demikian itu. Mungkin engkau selamat, tapi mungkin pula hadapanengkau tewas menghadapi bahaya itu

Hai Dahlan ! coba bayangkanlah seolah-olah badanmu sendiri hanya berhadapan dengan Allah saja, pemeriksaan surga dan neraka (Hitungan yang akhirlah yang menentukan nasibmu). Dan pikirkanlah, rewnungkanlah apa-apa yang mendekati engkau dari pada sesuatu yang ada di mukamu (bahaya) dan tinggalkanlah selainnya.”

 

 

 

Sya’ir yang senantiasa disenandungkan K.H.A. Dahlan

وَنَهْجُ سَبِيْلِى وَاضِحٌ لِمَنِ اهْتَدى وَلكِنَّ الأَهْوَاءَ عَمَّتْ فَأَعْمَتْ

“Dalam agamaku terang benderang, bagi orang yang mendapat petunjuk, tetapi hawa  nafsu (menuruti kesenangan merajalela di mana-mana, kemudian menyebabkan hati manusia menjadi buta)”

Sharing